Google dikabarkan memblokir sejumlah akun aktivis hacker (hacktivist) milik anggota kelompok Anonymous dari Google+. Hingga saat ini, belum diketahui bagaimana dan berapa jumlah akun milik kelompok hacktivist Anonymous yang telah ditutup oleh Google.
Namun, aksi Google+ itu memancing Anonymous menciptakan jejaring sosial mereka sendiri. Anonymous pun kemudian menciptakan AnonPlus.
Tidak hanya itu, Anonymous juga menyinggung sejumlah aksi sensor dan penghapusan suatu posting tertentu, yang dilakukan jejaring sosial lain.
Di laman itu, terlihat sebuah gambar menyerupai tokoh di film V for Vendetta. Film itu sendiri diadaptasi dari tokoh Guy Fawkes, yang dikenal menjadi pionor tokoh revolusioner melawan totalitarianisme.
"Selamat datang untuk revolusi. (Ini) sebuah jejaring sosial tempat tak ada ketakutan akan sensor, penutupan, atau pengawasan. Hidup adalah apa yang kamu ciptakan, dan kami menciptakan," tulis pesan yang ada di laman AnonPlus itu.
"Tak akan ada lagi penindasan. Tak akan ada lagi tirani. Kami adalah rakyat dan kami adalah Anonymous. Kami telah tiba," lanjut pesan di situs itu.
Situs ini sendiri masih dalam versi 0,1 Alpha. Belum diketahui seperti apa bentuk jejaring sosial yang dibuat. Saat ini, baru ada tautan yang terhubung ke laman forum milik Anonymous.
Namun, tujuan dari AnonPlus terbilang sulit secara teknis untuk dilakukan. Seperti yang dikutip dari laman Techspot, karakteristik pengguna jejaring sosial adalah membagi (share) sesuatu setelah diberikan izin, biasanya, tentu setelah mengenal.
Aksi pemblokiran di jejaring sosial sendiri kembali mengemuka setelah Facebook diketahui melakukan sensor terhadap Google+. Ini terjadi ketika pengembang web bernama Michael Lee Johnson mem-posting di akun Facebook, yang mempromosikan akun Google+ miliknya.
Dalam posting di Facebook itu, Michael meminta kepada orang-orang untuk meng-add akun Google+ ke dalam Circle (Lingkaran) mereka. "Bila Anda cukup beruntung memiliki akun Google+, add Michael Lee Johnson. Seorang yang keranjingan Internet, pengembang aplikasi, dan Virtuoso Teknologi," demikian isi posting Johnson, seperti dikutip dari TechCrunch.
0 komentar:
Posting Komentar